marishellafatfood.com – Eric Wareheim, seorang multihyphenate di dunia media dan kuliner, telah menjelajahi lebih dari 65 steakhouse sebagai bagian dari riset untuk buku terbarunya berjudul Steak House. Ia menggambarkan buku ini sebagai lebih dari sekadar koleksi resep, melainkan juga sebuah studi antropologis yang menggali daya tarik steakhouse dalam konteks kuliner Amerika.
Dalam wawancara baru-baru ini, Wareheim menyatakan bahwa kecintaannya pada steakhouse dimulai saat mengunjungi Beef ‘N Bottle di Charlotte. Menurutnya, steakhouse memberikan rasa kenyamanan dan konsistensi yang sulit ditemukan di tempat lain. Ia menjelajahi steakhouse lebih banyak selama pandemi dan merasa bahwa ini adalah tempat di mana orang dari berbagai latar belakang dapat berkumpul dan merayakan kesederhanaan dalam memilih makanan.
Kbuku ini, yang ditulis bersama Gabe Ulla, berfokus pada pengalaman dan perspektif orang-orang yang menghidupkan restoran steak di Amerika. Wareheim menekankan pentingnya atmosfer, pelayanan, serta menu yang tidak berubah. Ia menegaskan bahwa steakhouse yang baik ditandai dengan perhatian pada detail, dari dekorasi hingga kualitas makanan dan layanan.
Dalam penyampaiannya, Wareheim juga menyoroti bahwa meskipun steak sangat penting, ia tidak terfokus pada konsumsi daging yang berlebihan. Begitu memasuki steakhouse, ia lebih menghargai pengalaman yang ditawarkan, termasuk martini dingin dan salad sebagai pendamping. Setelah menyelesaikan bukunya, Wareheim merasa bangga dapat menyoroti pekerja di balik layar dari dapur hingga pemilik restoran, menjadikan Steak House tidak hanya sebagai panduan kuliner tetapi juga sebagai pengakuan terhadap komunitas di sektor ini.